AdSense

Rabu, 24 Desember 2008

MENGENAL BATU BARA (1)

Posting berikut ini diambil dari buku SUMBER DAYA BATU BARA TINJAUAN LENGKAP MENGENAI BATU BARA yang diterbitkan oleh WORLD COAL INSTITUTE (www.worldcoal.org)

PENGERTIAN BATU BARA

Definisi
Batu bara adalah bahan bakar fosil. Batu bara dapat terbakar,terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batu bara.

Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersama dengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambut yang seringkali sampai ke kedalaman yang sangat dalam. Dengan penimbunan tersebut, material tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian batu bara.


Pembentukan batubara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode Pembentukan Karbon atau Batu Bara)– dikenal sebagai zaman batu bara pertama – yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu.
Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses awalnya gambut berubah menjadi lignite (batu baramuda) atau ‘brown coal (batu bara coklat)’ – Ini adalah
batu bara dengan jenis maturitas organik rendah. Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batubara muda agak lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat-coklatan.

Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, batu bara muda mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batu bara ‘sub-bitumen’. Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya lebh hitam dan membentuk ‘bitumen’ atau ‘antrasit’. Dalam kondisi yang tepat, penigkatan maturitas
organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga membentuk antrasit.

Jenis-jenis Batu Bara

Tingkat perubahan yang dialami batu bara, darigambut sampai menjadi antrasit – disebut sebagai pengarangan – memiliki hubungan yang penting dan hubungan tersebut disebut sebagai ‘tingkat mutu’batu bara.

Batu bara dengan mutu yang rendah, seperti batu bara muda dan sub-bitumen biasanya lebih lembut dengan materi yang rapuh dan berwarna suram seperti tanah. Baru bara muda memilih tingkat kelembaban yang tinggi dan kandungan karbon yang rendah, dan dengan demikian kandungan energinya rendah.

Batu bara dengan mutu yang lebih tinggi umumnya lebih keras dan kuat dan seringkali berwarna hitam cemerlang seperti kaca. Batu bara dengan mutu yang lebih tinggi memiliki kandungan karbon yang lebih banyak, tingkat kelembaban yang lebih rendah dan
menghasilkan energi yang lebih banyak. Antrasitadalah batu bara dengan mutu yang paling baik dan dengan demikian memiliki kandungan karbon dan energi yang lebih tinggi serta tingkat kelembaban yang lebih rendah

Jumat, 05 Desember 2008

MONITOR BAN VIA BLUETOOTH, Review trial TYRSENSE di PAMA Bendili Sangata

Mungkin Anda pernah membayangkan bagaimana kita bisa mengetahui kondisi suatu ban yang sedang running (pressure/suhu/muatan dan data lainnya) tanpa harus menyentuh ban itu sendiri ? Atau dengan kata lain secara Wireless ?
Atau Anda berencana akan mencoba suatu teknologi tersebut untuk mengontrol ban anda ? Atau mungkin anda sedang mencari referensi untuk teknologi tersebut ?

Berikut saya akan coba bagikan pengalaman dalam trial penggunaan salah satu produk yang menggunakan teknologi wireless tersebut.


Produk yang kami gunakan dalam trial ini diberi nama TYRESENSE, yang di Indonesia didistribusi/diageni oleh PT Rimex International Indonesia (mungkin perusahaan ini lebih dikenal dengan produk RIM). TYRESENSE menggunakan teknologi bluetooth untuk transmit data nya.
Kami melakukan trial pada unit Haulpak 730E (truck kapasitas 200 ton dengan ukuran ban 37.00R57) dan Komatsu HD1500 (truck kapasitas 150 ton dengan ukuran ban 33.00R51) di perusahaan tempat saya bekerja (PT.PAMAPERSADA NUSANTARA) di proyek KPC Bendili Sangata pada tahun 2006-2007.
Secara ringkas proses nya adalah sebagai berikut.
Di dalam tiap tiap ban dipasang sensor yang bisa mengirim data via bluetooth. Data ini akan ditangkap oleh antena penerima yang dipasang di unit yang kemudian dihubungkan ke display (layar monitor) yang dipasang di dalam cabin operator. Data akan muncul di dalam layar monitor sehingga operator bisa mengetahui kondisi pressure dan suhu yang ada di dalam ban. Kita bisa melakukan setting standar parameter, yang memungkinkan muncul alert berupa suara bip bip apabila salah satu parameter yang terbaca melebihi parameter standard yang kita inginkan.
System ini juga dilengkapi dengan satu buah PDA, yang juga bisa membaca /menampilkan data yang dikirim oleh sensor yang ada di dalam ban.

Kelebihan dari system ini dibanding kan dengan pengecheckan manual adalah tentu saja dari sisi waktu. Kita tidak perlu menghentikan operasional untuk aktivitas pengecheckan tyre, karena datanya sudah tersedia di depan operator. Operator akan segera menghentikan operasi apabila mendapati atau menerima alert dari system ini.

Namun demikian ada beberapa hal yang mungkin masih perlu dikembangkan dalam system ini.
1. Sensor. Sensor yang digunakan menyerupai patch yang dipasang di tempel di bagian inner liner. Hal ini akan rentan lepas, apabila kondisi jalan yang jelek, maupun akibat pemasangan yang kurang sempurna. Yang terbiasa menggunakan cairan pendingin di dalam ban, dalam hal ini tidak dianjurkan karena akan merusak sensor.
2. Daya terima antena juga perlu direview, karena dalam kondisi tertentu ada kalanya data dari ke enam tyre tidak semuanya bisa terbaca. Dalam trial, kami sempat menambah jumlah antena dari 1 menjadi 3 antena. Penempatan antena juga memegang peranan cukup penting.
3. Download data. Apabila kita ingin mendownload data yang kemudia akan kita oleh, kita masih tetap memerlukan koneksi kabel via laptop ke unit display yang ada di dalam kabin. Ada baiknya apabila data bisa kita download secara wireless dengan PDA yang diberikan.
4. Khusus untuk data temperatur/suhu ban, data yang dibaca adalah suhu udara yang ada di dalam ban, mungkin perlu dicarikan sensor untuk membaca data suhu dari ply yang ada di dalam ban.

Demikian sedikit sharing pengalaman, terima kasih saya ucapkan kepada teman teman dari PT Rimex yang dengan tangan terbuka menemani kami dan menerima masukan masukan dari kami.