AdSense

Minggu, 02 November 2008

SEKILAS TENTANG WARRANTY CLAIM TYRE


Akhir akhir ini semakin banyak saja pemain pemain baru yang muncul sebagai produsen ban, khususnya ban earthmover menawarkan produk nya ke konsumen nya yang ada di Indonesia. Sebut saja Techking, Magna, Belshina (dulu terbatas ban bias, sekarang memproduksi Radial juga) dan banyak lagi. Mereka datang dengan berbagai berbagai macam claim keunggulan dibanding produk lain, misalnya harga lebih murah, campuran rubber lebih unggul, jaminan warranty lebih tinggi dll.

Di satu sisi hal ini tentu membuat konsumen menjadi lebih banyak pilihan, namun di sisi lain kalau tidak dipertimbangkan dengan cermat bukan keuntungan, malah kerugian yang didapat.

Kali ini saya mencoba melihat dari satu sisi yaitu tawaran warranty.

Semua manufactur mengclaim, akan mengganti ban apabila mengalami kerusakan akibat kesalahan pabrik. Ada yang mengganti secara proporsional keterpakaian, ada yang mengclaim akan mengganti baru, bahkan ada juga yang mengganti dalam bentuk uang kembali (dikonversi dari nilai sisa ban).

Selama menjalani profesi sebagai tukang ban, saya sudah pernah mengajukan claim warranty ke 3 manufactur ternama dan mendampingi mereka melakukan inspeksi terhadap ban yang saya ajukan. Permasalahan yang selalu menjadi perdebatan adalah, membedakan antara kerusakan akibat manufactur atau kerusakan akibat operasional, dan dalam hali ini keputusan akhir tetap di pihak manufactur di negara asalnya sono, jadi masih harus menunggu beberapa minggu kemudian. Kemudian, inspeksi warranty belum dikaitkan dengan data spesifikasi yang dimiliki/ditawarkan oleh manufactur. Katakan suatu ban dinyatakan rusak diakibatkan oleh overspeeding, tetapi kita bisa tunjukkan data bahwa ban tersebut tidak mengalami overspeeding, namun tetap saja ban tersebut tidak bisa diclaim warranty. Demikian juga dengan ban ban yang mengalami heat separation yang secara teoritis langsung dinyatakan mengalami over TKPH., tetapi setelah kita buka data Payload Meter ternyata tidak.

Hal hal seperti ini lah yang perlu disuarakan oleh para konsumen kepada produsen, sehingga proses claim warranty bisa menjadi sesuatu yang menarik. Sehingga data data ataupun parameter yang ada di masing masing technical book bisa dpertanggung jawabkan dalam operasional. Dan satu lagi, proses claim warranty tidak lagi menjadi seperti hadiah dari manufactur untuk konsumen, tetapi merupakan tanggung jawab atas kelemahan dari produk yang dimiliki untuk di improve di masa selanjutnya.

Jadi sebelum Anda tergiur akan tawaran jaminan warranty claim suatu product, pastikan dulu bagaimana alur proses yang harus ditempuh untuk menmperoleh hasil yang maksimal.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Ceritanye curhat pengalaman pribadi yak ... masukkan ke aptri ajah, biar ditanggepin langsung ma tukang pabrikan hehehe.